Proses
reinkarnasi digambarkan sebagai putaran roda yang berputar dari atas ke bawah,
kemudian naik ke atas dengan tidak pernah berhenti. Perputaran roda reinkarnasi
ini dipengaruhi oleh hokum karma yang dibawa oleh Atman yang disinari dengan
Brahman melalui Triloka (tiga tempat), yaitu Bhur, Buvah dan Svah. Maka dalam
Gayatri Mantram, Tri loka sangat penting diketahui sebagai tempat terjadinya
proses reinkarnasi
Gayatri
Mantram mempunyai kesucian yang luar biasa bagi yang mengucapkan sebagai wujud
kebesaran Brahman yang selalu kita puja sehingga kita dapat sinarnya dengan
melalui meditasi. Bhur artinya Bhurloka alam fisik, bahwa tubuh kita terbuat
dari lima unsur yang disebut Panca Maha Buta yaitu
- tanah (pertiwi)
- air(apah)
- api(teja)
- angin(bayu) dan
- ether(akasa)
dan kelima
unsur ini membentuk Prakriti (alam).
Bhuvah
artinya bhuvahloka alam pertengahan, bhuvah juga merupakan Prama Sakti. Meski
pun demikian Prama Sakti hanya dapat menghidupkan tubuh karena adanya
Prajnanam. Kitab suci Weda mengatakan Prajnanam Brahman artinya Tuhan adalah
kesadaran yang selalu utuh dan menyeluruh selamanya.
Svah artinya
swargaloka surga tempat para dewa. Proses reinkarnasi mulai dari Svahloka, di
mana Atman mendapat sinar dari Brahman dan Atman yang dibungkus dengan Triguna
maka lahir dan menjelma di
Bhuvahloka
yaitu sebagai manusia di mana pembentukannya terdiri dari 5 unsur yaitu Panca
Maha Buta. Setelah manusia meninggal maka Atman lahir di Bhuvahloka. Demikian
reinkarnasi tidak pernah berhenti, lahir terus menerus mengikuti suatu garis
yang melintang dalam Tri Bhuwana